Sabtu, 22 Agustus 2015

YOU AND ME? THEN HIM? PART 6

YOU AND ME ? THEN HIM? #6

beberapa bulan kemudian....

Adit berjalan pelan disekitar lapangan. Hari ini adalah hari dimana dirinya MOPD SMA. Ia kini sedang memakai atribut MOPD. Di dadanya terpapang jelas nama dirinya. Tak lupa juga Ia memakai kacamatanya dan bergaya culun. Ia cengar-cengir tak jelas. Ia pun mengedarkan pandangannya mencari seseorang. Tak lama datanglah seorang lelaki bermata sipit menghampiri Adit. Siapa lagi jika bukan Alvin.

" Wey bro. pakai atribut kayak gini tambah jelek aja." ucap Alvin tanpa dosanya.

" Wey bro. pakai atribut kayak gini tambah sipit aja mata loe." ucap Adit menirukan cara bicara alvin. alvin menatap Adit tajam. Adit mengalihkan pandangannya mencari seseorang.

" Bro. ngomong-ngomong kita sekelas apa enggak ya?" tanya Alvin.

" entah. "

" loe suruh kakak loe dong biar kita sekelas. Pasti kakak-kakak loe ikut osis." jawab Alvin. Adit menatap Alvin datar.

" heh. walaupun gue deket sama mereka. Tapi kan belum tentu mereka mau."

" yakali gitu dit."

Acara pun dimulai. Para Anggota Osis sudah berada didepan murid-murid SMP ini.Mereka pun menyuruh adik-adik kelas mereka untuk berbaris. Dan murid SMP itu pun berbaris sesuai ucapan ketua osis. Ketua osis disekolahan ini adalah Debo Andryos. Ia berasal dari kelas 12 Ipa 1. Dan mereka pun memperkenalkan dirinya didepan murid-murid SMP ini.Setelah perkenalan mereka pun membagikan kelasnya masing-masing.
*****
ruang X ips 1

Adit duduk sendiri disini. Ia memasuki gugus 2 . Ia melihat teman-teman barunya itu. Banyak mata mengarah padanya. Dengan jahil Adit melepas topi MOPDnya dan melepas kacamatanya. Lalu Ia mengacak-acak rambutnya. Dan Ia menghadap kebelakang. Tak jarang para Gadis SMP itu terkesima dengan Adit. Adit tersenyum khasnya dan membuat gadis-gadis itu berteriak.

" KYYAAA GILAAA MANISS BANGETT.."

" siapa itu? ganteng banget."

" Anjrit sok ganteng lu."

" gak nyangka bisa segugus sama dia hihi."

" keren ya?"

Adit kembali menghadap kedepan. Ia memakai kembali kacamatanya dan membenarkan rambutnya. Tak lama datanglah seorang lelaki bertubuh putih dan duduk disampingnya. Adit menatap lelaki disampingnya ini. Ia sama sekali tak mengenali lelaki ini. Tetapi Ia memakai seragam SMA. Dan memakai kacamata wayfarer. Lelaki itu menatap Adit dan membuka kacamatanya. Adit tersenyum senang. Lelaki itu pun merangkul adit.

" Ciee MOS nih. mau jadi murid SMA dong." ujar lelaki itu siapa lagi jika bukan Cakka. Sang kakak kelas yang Adit bangga-banggakan.

" Yoi bro. loe masuk kelas mana? "

" kelas ini dong. "

" asikk. Gak perlu takut dong sama kakak kelas lain." ucap Adit menaik turunkan alisnya.

" ngapain takut? mereka bukan setan hahha.."

" yehh siapa tau gitu dia ngerjain gue abis-abisan."

" gue yang bakal ngerjain loe ." Ucap Cakka dan pergi begitu saja. Adit menganga. Ia pun bersikap seperti biasa kembali. Alvin datang memasuki kelas. Dan mengedarkan pandangannya. Adit melambai-lambaikan tangannya. Alvin pun menghampiri Adit. Mereka pun saling berbicara seperti biasa. Tak perlu menunggu lama lagi, Datanglah kakak-kakak Osis. Mereka 8 orang. 4 laki-laki dan 4 perempuan.

" hay kalian." sapa mereka.

" haii..."

" kita akan memperkenalkan diri kita masing-masing. Kakak namanya Cakka Kawekas Nuraga. Dari kelas 11 ipa 2 dan ikut eskul basket." ucap Cakka tersenyum manis. Banyak yang melting dengan senyuman Cakka

" nama kakak Gabriel Stevent Damanik. Dari kelas 11 ipa 2 juga. Dan ikut eskul basket dan futsal." Ujar Gabriel

" nama saya Iqbal Dhiafakhri ramadhan. dari kelas 11 ipa 2. ikut eskul Basket, dan musik." kata Iqbal sambil memakai snapback milik Cakka.

" Gue alyssa Saufika. panggil kak Ify. Gue dari kelas 11 ipa 2. ikut eskul musik dan dance" Jawab Ify dan memamerkan behelnya.

" Gue Ashilla Zahrantiara. Panggil aja kak Shilla. Dari kelas 11 ipa 2 ikut eskul musik, basket Dan dance." jawab Shilla yang kini duduk dibangku guru.

" gue Angelica Pieter. Dari kelas 12 ipa 1."

" Gue Debo Andryos. Gue disini ketua osis. Dan dari kelas 12 ipa 1."

" gue Zahra damariva. Gue wakil ketua osis. Gue sekelas sama Debo."

" Oke. ada yang mau bertanya? " tanya Cakka. Dan Adit pun mengangkatkan tangannya.

" Apa?" tanya Cakka

" suka sama kak Shilla ya?" Tanya Adit dan menahan tawanya. Cakka melempar bolpoinnya ke arah Adit. Adit yang tak kena bolpoin itu pun tertawa lepas. Semua mata mengarah padanya.

" Sialan lu yo. Kalo nanya yang elegan dikit bisa gak? anjrit lu." ucap Cakka kesal dan sedikit tertawa. Ify, Iqbal,Gabriel,dan Shilla pun tertawa melihat pertingkaian kecil itu.Cakka menghampiri Adit. Adit sedikit was-was. takut Cakka memutilasinya saat ini juga. Ternyata Cakka hanya mengambil bolpoinnya yang tadi Ia lemparkan ke Adit.

" Sialan lu." ucap Cakka saat melewati Adit. Adit cekikikan geli.Cakka kembali kedepan. Alvin menatap Cakka yang kini berada didepan. Sepertinya dia familiar dengan lelaki ini.

" Itu namanya siapa dit?" tanya Alvin sambil menunjuk ke arah Cakka pakai dagunya.

" Cakka. " jawab Adit singkat.

" Kok loe bisa kenal?"

" aiish.. itu cowok yang kemarin gue tanyain tentang pintu di lapangan itu terus itu cowok yang kemarin datang ke kantin SMP dan duduk bareng kita." jawab Adit

" ohh si Cakka Cakka itu. gue berasa familiar sama dia deh dit."

" perasaan loe aja kali."

" Iya kali." Adit dan alvin pun saling diam Mendengar penjelasan Debo. Seiring waktu berjalan. Mereka bermain game sejenak dan memberikan syarat-syarat makanan yang harus mereka bawa kemarin. Tak lupa juga mereka berjalan keluar untuk mendengar penjelasan lainnya dari guru.

*****
5 hari sudah mereka melakukan kegiatan MOPD. Mereka menjalaninya dengan was-was dan sedikit senang. ini adalah hari keenam dimana semua siswa harus mendapat tanda tangan Osis. Dan mereka juga sangat sulit untuk mendapatkannya. Adit juga merasakan hal yang sama. Ia dikerjai habis-habisan oleh kakak kelasnya. apalagi dirinya sama sekali tidak mengenali ketua osis di SMAnya. Padahal Ia sudah sering dengar bahwa osis SMA MUTIARA INTERNASIONAL adalah Debo. Tapi Ia enggan untuk mengenali si Debo itu.

" Cakk minta tanda tangannya?" ucap Adit kepada Cakka. Cakka tersenyum miring. Sepertinya setan sedang berada diotaknya.

" Loe mau minta tanda tangan gue?" tanya Cakka

" enggak. gue minta tanda mpok nori. ya elu lah Cakka Nuraga." ucap Adit kesal. Cakka tertawa geli. Ia pun menganggukkan kepalanya

" Coba. loe makan donat ini." ucap Cakka sembari membawa donat diplastik. Adit mengernyitkan dahinya.

" loe kan gak suka donat Cakk? bahkan loe gak mau bawa nih donat. Kenapa nih donat ada ditangan loe?" tanya Adit

" ck. ribet ya punya adek kayak loe. Demi ngerjain loe apapun gue bawa deh." ucap Cakka. Adit mengangguk-anggukan kepalanya. Ia pun merampas donat yang ada ditangan Cakka. Ia mengeluarkan donatnya dari dalam plastik dan memakannya dengan lahap.

" Gue makanan apa aja dimakan Cakk. Gak kayak loe. Sama preman aja berani. Lah sama donat dan kangkung aja ciut." ucap Adit disela-sela makannya.Cakka menatap Adit tajam

" Makan beling sana. Kata loe, loe makan apa aja. Makan batu aja loe bilang sedap." ucap Cakka mengalihkan wajahnya. Adit memukul pelan bahu Cakka.

" Gak gitu juga Cakk. tega banget sih loe."

" lah elo sendiri? ngatain gue kayak gitu."

" Canda Cakk."

" Yaudah cepet abisin." kata Cakka menunggu habisnya makanan dimulut Adit. Adit pun mengangguk tandanya Ia sudah selesai makan. Dan Cakka memberikan sebuah botol minum berwarna orange. Dengan terburu-buru Adit mengambil botol itu dan meminumnya.

1...
2...
3...

BYYUUURRR ...

" HOOOEEKKK PEDESSS...." Teriak Adit kepedasan. Cakka tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Adit. Adit memeletkan lidahnya.Dan meminta minum lagi. Cakka sudah memasukan bubuk cabai ke dalam minuman adit

" Aduhh... Jahat loe Yo. masa gue ngasih minuman loe buang gitu aja. ck jahat emang ya? " ucap Cakka memelas berasa bukan dia yang melakukannya. Cakka pun memberikan botol tersebut ke Adit dan memaksa adit meminumnya. Dengan sangat dan sangat terpaksa adit harus menelan air itu walau pedas sekali.

" haha. Jangan dibuang Yo. telan Yo. Telan.. enak loh. Tadi gue udah cobain." ucap Cakka dan kembali memaksa Adit minum itu.

" Mubazir loh yo buang buang minum. Capek-capek gue lari kekantin cuma buat beli minum buat loe Yo. tapi malah dibuang. Gratis nih dari gue."

" STOPPPP.... AAARRRGGHH PEDESS..." Teriak Adit dan melempar begitu saja botol tersebut. Ia pun berlari sangat cepat ke arah kantin. Cakka tertawa keras tak peduli orang-orang yang melihatnya. Ia pun memelankan tertawanya. Ia melihat buku Adit dan menulis tanda tangannya. Ia pun pergi menyusul Adit dan membawa buku adit.

Cakka mengedarkan pandangannya. Ia pun melihat Adit dikursi kantin sedang minum. Cakka pun menghampiri Adit

" hehe sorry yo. " tawa Cakka. Adit mengadahkan wajahnya.

" Sorra sorry sorra sorry. dikira gak pedes apa?"

" Kagak."

" Yaiyalah loe gak nyobain."

" hehhe... nih. gue udah tanda tanganin. Sekarang loe cari Ify." ucapnya dan duduk disamping Adit. Cakka menganga. Setelah melihat didepannya terdapat 5 minuman sekaligus. 3 botol aqua dan 2 jus. Cakka menggeleng-gelengkan kepalanya. Sebegitukah dia memberikan cabai itu kepada minumannya.

" em.. pedes banget ya yo?" tanya Cakka merasa tak enak.

" Banget Cakk. loe mau gue mencret hah?"

" sorry hehe."

" iyaiya. yaudah gue cari Ify dulu deh. bye." ucap Adit dan berlalu pergi. Cakka mengangkat bahunya dan pergi juga dari kantin ini.

adit mencari-cari Ify. Ternyata gadis itu sedang berada dibangku-bangku taman. bersama dengan Shilla dan Sivia.Mereka sedang berselfie ria. Adit menghampiri mereka.

" Fy. Shil. Vi bagi tanda tangan loe." ucap Adit santai tanpa dosa.ketiga gadis ini pun menengok. Mereka pun saling tatap.

" Coba puterin tuh air mancur. Terus bilang " Gue suka Kak Ify.." 5 kali. sana coba." ucap Shilla dan mendapat jitakan dari Ify. Adit melototkan matanya.

" Yang lain kak. malu kali kalo bilang kayak gitu." ucap Adit

" gak ada kata malu. loe cowok kan? yaudah buktiin." ucap Shilla merasa menang sendiri.

" apaan sih loe? kok gue sih. yang lain kek." ucap Ify kesal kepada Shilla. Sivia pun hanya cekikikan melihat ekspresi Ify

" Hish.. dasar." Adit pun menghampiri air mancur tersebut. Ia pun berjalan pelan mengelilingi air mancur itu.

" GUE SUKA KAK IFY." teriak Adit kencang. Banyak mata yang melihat kelakuan Adit. Dan mereka yang tau Ify pun melototkan matanya dan berhenti melihat apa yang dilakukan anak SMP itu.

" GUE SUKA KAK IFY."

" GUE SUKA KAK IFY."

" GUE SUKA KAK IFY."

" GUE SUKA KAK IFY. TAPII BOONG." Ucap Adit dan cengar cengir menghampiri Shilla.Shilla menatap adit tajam. Ify memukul pelan Adit.

" apaan sih? kok loe nekat? bikin malu gue aja." ucap Ify kepada adit. Adit menggaruk dahinya yang sama sekali tidak gatal

" lah. gue juga malu fy." Jawab Adit. Shilla pun menanda tangani buku Adit. Kini giliran Ify. Ify tersenyum devil.

" minta tanda tangan!" ucap Adit kepada Ify. Ify tersenyum manis sekali membuat Adit sedikit salah tingkah. Adit menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal. Ify mengajak Adit kesebuah tempat yang tak jauh dari tempatnya berada. Ify menatap Adit dalam. Adit menatap Ify juga. Ify kembali tersenyum kepada Adit.

" kok loe malah senyum-senyum sendiri sih?" tanya Adit.

" Gapapa. Gue... gue suka loe." ucap Ify. Adit sedikit kaget apa yang dikatakan Ify. Ify memegang tangan adit lembut. Membuat detak jantung adit berdegup kencang.

" Gue suka sama loe dit."ucapnya lagi.

" Ta..tapi Fy..."

" ssstt... loe gak boleh ngomong. gue tau detak jantung loe." ucap Ify lagi dan menaruh telapak tangan kanannya didada Adit. Jantung adit semakin tidak karuan. Keringat dingin melanda tubuhnya.

" Rio. gue ngomong kayak gini karena gue.... CUMA BOONGIN LOE. AHAHAHAHHAHA...." Tawa Ify begitu keras. Adit mengerang kesal. Dirinya dipermainkan seperti ini. Apalagi dikerjai dengan kakak kesayangannya.

" Fy apaan sih loe? gak lucu tau." ucap Adit kesal. Ify memberhentikan tertawanya.

" oke. karena loe udah kesel sama gue. Jadi loe harus nyanyi depan gue. " Ucap Ify dan pergi kembali tempat teman-temannya berada. Begitupula dengan Adit yang mengikuti Ify.

" nyanyi apa? suara gue jelek." ucap Adit

" nyanyi aja. cepetan. apa aja deh."

Adit pun menghela nafas dalamnya. Ia sedikit berpikir lagu apa yang akan Ia bawakan untuk Ify? dan Ia teringat sebuah satu lagu yang indah untuk didengar

Bersamamu aku merasakan seperti orang
yang paling istimewa
Bersamamu aku seperti bintang-bintang
yang selalu bersinar
Aku bahagia
Aku bahagia

Bersamamu aku merasakan kedamaian
yang tiada terkira
Bersamamu aku seperti matahari
Yang selalu menyinari
Aku bahagia
Aku bahagia

Bagiku hanya kau yang terindah
diantara bunga-bunga itu
Bagiku hanya kau yang terindah
diantara bunga-bunga itu
bagiku kaulah segalanya...

bersamamu aku bagai langit
yang selalu menaungi hatimu
Bersamamu aku seperti pelangi
yang menghiasi duniamu
Aku bahagia
Aku bahagia

Bagiku hanya kau yang terindah
diantara bunga-bunga itu
Bagiku hanya kau yang terindah
diantara bunga-bunga itu
bagiku kaulah segalanya...

Bersamamu - Putih Band (akustik )

Ify, Shilla dan Sivia terkesima dengan suara Adit.Inilah pertama kalinya mereka mendengar nyanyian Adit. Suaranya yang lembut membuat mereka sedikit terdiam. Adit menggaruk pipinya yang tidak gatal. Ia pun cengar cengir.

" kok diem ?" tanya Adit. Ketiga gadis ini pun tersadar.

" Suara loe bagus banget sih yo? makan apa?" tanya Sivia.

" chitato ." jawabnya singkat.

" Ish. "

" padahal loe dulu kan suaranya jelek hahaha..."ucap Ify seenaknya. Adit tersenyum tipis.

" loe ikut vokal suara?" tanya shilla. Dan diangguki Adit.

" Waktu smp. dan sekarang gue pengennya masuk eskul musik sama basket."

" gak nanya."

" idih.bodo."

" sini gue daftarin. gue kan ketua eksul musik." ucap Ify. Adit pun mengangguk senang.

" bagus... yaudah tanda tangannya. kan gue udah nyanyi buat loe." ucap Adit dan memberikan bukunya kepada Ify. Ify pun menanda tangani buku Adit.

" Sivia. Silahkan tanda tangan." Ucap Adit sambil memberikan bukunya kepada Sivia.

" oke. tapi sebelumnya loe harus nembak cewek. gue pengen tau cara loe nembak cewek kayak gimana." ucap Sivia dan tersenyum sinis. Adit membelalakan matanya tidak percaya.Bagaimana dirinya bisa menembak cewek didepan umum?

" Tapi gue gak tau cara nembak cewek hehehe..." cengir Adit dan menggaruk kepalanya. Shilla Ify dan Sivia menganga mendengar pengakuan Adit.

" Masa sih? loe bohong ya? udah cepetan gak usah pake tapi-tapian. Tembak tuh Ify." jawab Sivia kesal. Ify menengok ke arah Sivia dan melototkan matanya

" Cuma bahan nembakan dia Fy. Santai dong. Gak beneran jadian kan?" ucap Sivia.

" em... Loe mau gak jadi pacar gue?" ucap Adit. Ify mengernyitkan dahinya. Ternyata diam-diam Sivia merekam kejadian itu. Sivia pun menahan tawanya. Adit kembali menggaruk kepalanya. Shilla sudah cekikikan geli.

" Masa gitu sih yo? Gak sosweet."

" ish. kan cuma nembak. Kecuali gue beneran suka sama nih cewek."

" iyaiya. tapi sosweet sedikit kan bisa."

" Huh. " Adit pun pergi seperti mengambil bunga. Dan Ia menghampiri kembali Ify. Adit pun berjongkok dan memberikan bunga tersebut ke Ify.

" Would you be my girlfriend?" ucap Adit kepada Ify. Ify bingung sendiri. Ia pun menatap teman-temannya.

" Yang kerasss..." ucap Sivia.

" WOULD YOU BE MY GIRLFRIEND?" tanya Adit kembali dengan suara kencangnya. Semua mata menuju padanya dan juga Ify. Ify semakin bingung. Karena banyak murid-murid menatap dirinya. Apalagi Gabriel dan Cakka sedang melewati mereka. Dan Gabriel Cakka pun menghampiri mereka.

" Terima"

"terima"

"terima"

Banyak murid-murid yang menyoraki Ify untuk menerima ucapan Adit. Adit sendiri kelimpungan juga. Adit berdiri dari jongkoknya dan menatap semua orang yang mengerumuni dirinya juga Ify. Adit menunjukkan cengirannya. Dan menggaruk kepala belakangnya yang sama sekali tidak gatal.

" Maaf... ini cuma bercanda." ucap Adit dan diangguki Ify.

" loe nembak Ify yo?" tanya Cakka.

" enggak .. enggak. ini suruhan sivia buat nembak ify biar dapat tanda tangan dia." ucap adit jujur. Cakka dan Gabriel pun menggeleng-gelengkan kepalanya. Sivia sudah tertawa.

" MAAF YA SEMUA. INI GAK BENERAN NEMBAK KOK. CUMA MAIN-MAIN AJA HEHEHE..." ucap Cakka. Dan semua orang disana pun menyoraki Ify dan Adit. Mereka pun pergi dari kerumunan tersebut.Cakka dan Gabriel pun duduk bangku itu.

" Nih. gue udah nembak cewek. Dan loe harus tanda tangan." ucap Adit. Dengan terpaksa dan belum puas, Sivia pun menanda tangani buku tersebut. Kini mata Adit mengarah ke Gabriel. Dan memberikan Buku itu kepada Gabriel. Gabriel menaikkan sebelah alisnya.

" nih. gue gak perlu ngerjain orang." Ucap Gabriel dan langsung menanda tangani Buku Adit. Mata adit berbinar-binar menatap Gabriel yang sangat berbaik hati. Betapa senangnya adit. Ia pun menatap bukunya dan tinggal 2 orang lagi yang belum Ia minta tanda tangannya. Ia pun pergi begitu saja. Tak lama , Adit kembali lagi

" Yel, kak Debo sama Kak Angel sekarang ada dimana? " tanya Adit

" Di ruang osis."jawab Gabriel. Adit pun berlari ke ruang osis. Gabriel pun menggeleng-gelengkan kepalanya.

" Dia semakin besar ya Cakk?" tanya Gabriel sambil melihat punggung Adit yang semakin jauh.

" Ya.Dia semakin dewasa."

" Dia adek kita?"

" bukan."

" terus?"

" anak kita."

" idih. apaan sih loe gak jelas." Ucap Gabriel kesal. Ia pun pergi dari sana. Shilla,Ify dan Sivia pun berselfie ria kembali. Begitupula Cakka yang ikutan berselfie ria.

" Kita sahabat yang tidak akan terpisah. Kita yakin, Jika kepercayaan dan Kesetiaan kita dipertahankan, Pasti persahabatan kita akan seperti ini hingga ajal menghampiri kita. Karena Sahabat itu teman yang paling setia dibanding pacar. Jadi, Jika kita tidak mempunyai sahabat. Hidup kita akan hampa? Betulkan? Jadi, Percayalah. Sahabat ada disekitarmu."

*****

Adit berlari keruang osis. Disana banyak kakak-kakak kelasnya yang sedang ngobrol. Adit membuka pelan pintu ruangan ini. Banyak mata mengarah padanya. Adit tak peduli itu. Ia mencari dua sosok. Tak lama Ia menjumpai sosok itu dan menghampirinya

" Kak Debo. Minta tanda tangannya dong. Sekalian sama kak angel juga." Ucap lelaki culun ini. Kedua orang tersebut saling tatap menatap. Mereka pun mengajak murid SMP tersebut ke sebuah tempat. Dan tak lain adalah taman belakang sekolahan ini.

" Loe mau tanda tangan kita?" tanya Angel. Adit menganggukkan kepalanya.

" nama loe siapa?"

" Adit."

" Heh Adit. dengan sangat sopannya loe masuk Ruang osis tanpa ketuk pintu. Hebat. Anak culun ini gak pernah diajarin cara sopan santun." Sindir Debo. Adit melototkan matanya. Ia lupa bahwa ia sedang berhadapan dengan siapa. Dan Ia pun baru menyadari bahwa sebelum Ia memasuki ruang osis. Dirinya tidak mengetuk pintu ataupun mengucapkan salam.

" Sini loe. Ini pelajaran kita buat loe. loe tau ini apa?" tanya Angel. Adit sedikit ketakutan.Adit menggelengkan kepalanya bahwa Ia tak tau benda itu apa. Benda tersebut adalah sebuah ember yang berisi air berwarna hijau tua. Adit sedikit menegakkan kepalanya melihat apa isi ember tersebut.

" Ini ember , adik. Dan loe gak tau ember? idih najis. bego banget sih loe."

" Ma..maaf kak. Tadi adit gak sengaja. " Ucap Adit takut. Kedua orang tersebut tertawa sinis. Debo mengambil buku adit dan membuangnya begitu saja.

" Buka atribut loe." Ucap Debo. Adit membelalakan matanya. Mana mungkin Ia membuka atribut MOPDnya didepan ketua osis ini.

" BUKA CEPETAN." Marah Angel. Adit pun menuruti saja. Ia membuka satu persatu alat atributnya.

" SINI LOE."

BBYYUURRR

Tanpa disangka-sangka. Adit diguyur oleh Angel dengan air yang berada diember tersebut. Baunya sangat busuk. Membuat Adit sedikit mual. Adit pun menggeleng-gelengkan kepalanya. Angel kembali mengguyur tubuh Adit. Debo dan Angel pun tertawa puas. Adit pasrah saja demi mendapat tanda tangan kakak kelasnya itu.Adit sedikit kesal oleh kelakuan kakak kelasnya ini.

" Ikut gue." Adit ditarik oleh Angel. Ia pun membawa Adit kelapangan sekolahan. Betapa kagetnya Adit saat melihat teman-teman Angel disana dan membawa botol yang berisikan Air berwarna orange, Bubuk kopi, Susu, air berwarna kuning, Dan air berwarna coklat. Adit menelan ludahnya dalam. Angel pun menyuruh adit jongkok dan dengan pasrah adit menuruti kata-kata gadis bongsor itu.

" Cepatan. Buang air itu ke tubuh si culun ini." Ucap Angel puas. Dengan teganya Air tersebut dibuang ke tubuh Adit. Susu itu dibuang ketubuh Adit. Dan baunya seperti bukan bau susu. Adit kembali mual. Dan bercampur dengan bubuk kopi. Begitupula dengan Air berwarna kuning tersebut. Baunya seperti air kencing. Adit semakin mual. Dengan tak enak hati, Adit muntah. angel dan teman-temannya pun menjauhi Adit. Banyak mata yang menghampiri Adit dan merasa jijik. Tubuh adit kini bau busuk.Tak lama, angel membuang air berwarna coklat dan orange bersamaan. Air berwarna orange itu seperti air minuman tapi berbau busuk. Dan air berwarna coklat itu adalah Air bercampur tanah dan kopi. Adit menerima nasibnya. Ia tetap tersenyum. Banyak orang yang tak tega apa yang dialami adit. Badan adit sedikit gemeteran. Ia merasakan dingin dibadannya. Adit mengigil.

" HEH. LOE ITU GAK PANTAS SEKOLAH DISINI ! CUPU." ucap Angel sambil menoyor kepala Adit.

PLAAKK !!!

Angel menampar Adit keras. Adit meringis kesakitan. Ternyata gadis yang bernama angel itu tidak mengenali Adit. Padahal Adit sekolah di SMP MI. Dan Angel sering bermain ke SMP. Angel kembali menampar Adit beberapa kali. Adit memegangi pipinya dan sedikit darah segar mengalir dari bibirnya.

" permisi ada apa sih?" ucap seseorang gadis. Ia pun memasuki kerumunan tersebut.

" ASTAGA RIOOO..."

Bersambung.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar